Fannies Last Supper – Menjadi bos terbaik bagi diri sendiri jadi sebuah cita-cita yang relatif mudah diwujudkan, apalagi bila Anda sudah memiliki sebuah bisnis yang pendapatannya lumayan.
Namun kalau Anda sudah mulai merintis bisnis pun sudah lumayan. Paling tidak Anda sudah jadi seorang bos, secara de facto.
Walau begitu bukan berarti Anda lantas bisa santai-santai saja ketika secara de facto Anda sudah menjadi bos. Supaya bisa jadi bos dalam waktu lama, Anda harus pintar-pintar mengelola keuangan bisnis.
Kelola keuangan bisnis dengan sehat supaya jadi bos terbaik
Berikut tips mengelola keuangan bisnis secara efektif agar Anda terus bisa jadi bos terbaik, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang-orang yang membantu mengelola bisnis Anda.
- Perhatikan hutang piutang dan modal
Setiap bisnis selalu tergantung pada entitas bisnis lain. Itu kenapa sebuah bisnis pasti tidak bisa menghindar dari hutang piutang.
Andai berhutang, yang perlu diperhatikan Adalah tanggal jatuh tempo. Pembayaran hutang harus jadi salah satu agenda prioritas, yang perlu diperhatikan supaya arus kas bisnis tetap stabil.
Lalu hutang piutang juga berkaitan dengan modal. Pada dasarnya rasio hutang sebaiknya tidak lebih tinggi ketimbang modal. Artinya semakin tinggi rasio hutang, maka hutang riil yang ditanggung sebuah bisnis juga semakin tinggi.
- Laba bisa digunakan untuk berinvestasi
Sebagai seorang bos, Anda harus bijak memakai laba. Di titik ini sebaiknya Anda mengelola laba dan menggunakannya untuk kepentingan produktif.
Nah, Anda bisa memakai laba untuk berinvestasi di peluang usaha lainnya, atau memakai laba untuk mengembangkan bisnis.
Contoh konkrit tentang berinvestasi di peluang usaha lain: bila laba tahunan bisnis mencapai Rp 2 miliar, Anda bisa memakainya untuk berinvestasi properti, misalnya dengan membuka kos-kosan.
- Membuat dan menyesuaikan anggaran secara berkala
Pada dasarnya membuat anggaran merupakan pekerjaan yang semestinya memperhatikan tiga hal: laba, pengeluaran dan pendapatan.
Dengan mempertimbangkan laba, Anda bisa memproyeksikan apakah produk atau jasa bisnis Anda memiliki peluang untuk memberikan pundi-pundi keuntungan. Seberapa besar kekuatan produk Anda dibandingkan kompetitor? Dan bagaimana peluangnya di pasar yang Anda sasar?
Sedangkan untuk pengeluaran, Anda sebaiknya merinci apa saja jenis pengeluaran serta berapa besaran yang harus dikeluarkan dalam periode tertentu. Pastikan juga supaya bisnis Anda tidak penuh dengan transaksi tidak terduga dengan nilai sangat besar. Pastikan juga agar tidak ada pengeluaran kecil yang terlalu sering dikeluarkan.
Terakhir untuk pendapatan, Anda mesti mampu memperkirakan potensi produk yang akan dijual, kemungkinan kompetitor, maupun kondisi pasar.
- Buatlah hutang jadi produktif
Hutang tidak mungkin dihindari sebuah entitas bisnis. Karena itu kalau Anda merencanakan berhutang, sebaiknya Anda memakainya untuk hal-hal sifatnya produktif.
Misalkan Anda berhutang untuk membeli kendaraan, maka belilah kendaraan yang memang nantinya dipakai sebagai mobil operasional. Dengan cara seperti itu Anda tahu bahwa aset yang dimiliki dengan cara berhutang bisa digunakan untuk hal yang sifatnya produktif.
- Ekspansi dan diversifikasi bisnis di waktu yang tepat
Bisa jadi Anda sudah menjalankan bisnis dengan spesialisasi khusus, misalnya menjual alat-alat pertanian. Dan Anda sudah ahli di bidang itu.
Tapi tidak ada salahnya bila Anda punya rencana melakukan ekspansi bisnis. Misalnya memperluas peluang usaha di bidang penyediaan pupuk bagi para petani.
Atau bila Anda melihat peluang di bidang lain dan Anda merasa cukup mampu meluangkan waktu untuknya, bukalah bisnis baru. Tapi Anda mesti melakukan ini disaat yang tepat. Jangan lupa berkonsultasi dengan ahli yang sudah berpengalaman di bidang bisnis baru yang mau Anda geluti.
Demikianlah beberapa pandangan sederhana tentang menjadi bos bagi diri sendiri. Prinsipnya adalah: Anda harus lihai mengelola keuangan demi membuat bisnis jadi sehat. Dan dengan begitu Anda bisa jadi bos terbaik dalam waktu lama.